tanah bunian
kali ini suhu akan jelaskan tentang tanah bunian dan apa itu bunian
Keberadaan
makhluk gaib (kaum bunian) sudah tidak
asing bagi masyarakat pulau Borneo pada umumnya. Hampir di setiap wilayah pasti
mempunyai cerita yang sama tentang adanya kaum bunian yang konon katanya persis
menyerupai manusia. Manusia pada umumnya mempunyai sisi positif dan sisi
negative, sisi positif itu adalah manusia yang ada di bumi ini pada umunnya.
Sedangkan sisi negative adalah yang tidak bisa di lihat dengan kasat mata.
Perbedaan yang mencolok antara manusia dengan kaum bunian (makhluk gaib) adalah alis yang tebal hampir menyatu dan antara bibir dan hidung tidak mempunyai garis (rata).
Jikalau berpapasan atau sekilas lihat sangat sulit membedakan antara manusia dengan kaum bunian. Menurut orang Melayu mereka disebut Orang Kebenaran, dan menurut orang Dayak mereka disebut Limun, yang intinya orang/manusia yang tidak bisa dilihat dengan kasat mata. Keberadaan kaum bunian ini bukan hanya bersumber dari satu orang saja tapi hampir semua orang membenarkan hal tersebut.
Disini kerajaan alam gaib yang akan saya bahas adalah KERAJAAN PALOH. Di Kalimantan Barat begitu banyak menyimpan misteri yang positif untuk di ceritakan kembali. Di Kalimantan Barat kerajaan gaib sangat di kenal terutama di Kabupaten Ketapang dan Kabupaten Sambas. Kerajaan ini sungguh-sungguh ada dan bukan sekedar cerita. Telah banyak kejadian yang telah terjadi.
Kerajaan alam gaib
yang bernama Negri Paloh itu sungguh-sungguh nyata, yang mana bentuk
pemerintahannya adalah kerajaan yang di pimpin oleh Raden Sandi, yang masih
berikatan darah dengan Kerajaan Sambas dan Kerajaan Brunei. Negri Paloh berada
di Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas yang merupakan kecamatan paling utara di
Kabupaten Sambas, dan berbatasan langsung dengan Sarawak-Malaysia dan Laut
Natuna.
Sebuah kawasan yang
memiliki pantai terpanjang di dunia yang memberi keindahan panorama bahari dan
alam yang begitu masih terjaga kelestariannya. Menyimpan sumber daya alam yang
melimpah yang memiliki nilai potensial tersebut.
Dan kawasan tersebut telah dijadikan kawasan konservasi, karena sebagian besar hutannya masih belantara. Dan memiliki pantai yang menawan, konon katanya Pantai Temajuk (pantai yang berada paling utara di Paloh) lebih indah dari Pantai Kuta Bali. Percaya tidak percaya, silahkan anda sendiri yang datang kesana.
Telah terjadi beberapa peristiwa yang pernah berkaitan dengan Negri Paloh, diantaranya munculnya sebuah kota di tengah hutan belantara, munculnya kaum bunian secara sifnifikan jikalau ada keramaian, penculikan manusia, dan masih banyak lainnya. Konon katanya pusat komunikasi Negri Paloh berada di Pantai Tanjung Batu (Pemangkat) dan Pantai Selimpai (Paloh), hanya orang tertentu yang bisa berinteraksi dengan kaum tersebut.
Dan kawasan tersebut telah dijadikan kawasan konservasi, karena sebagian besar hutannya masih belantara. Dan memiliki pantai yang menawan, konon katanya Pantai Temajuk (pantai yang berada paling utara di Paloh) lebih indah dari Pantai Kuta Bali. Percaya tidak percaya, silahkan anda sendiri yang datang kesana.
Telah terjadi beberapa peristiwa yang pernah berkaitan dengan Negri Paloh, diantaranya munculnya sebuah kota di tengah hutan belantara, munculnya kaum bunian secara sifnifikan jikalau ada keramaian, penculikan manusia, dan masih banyak lainnya. Konon katanya pusat komunikasi Negri Paloh berada di Pantai Tanjung Batu (Pemangkat) dan Pantai Selimpai (Paloh), hanya orang tertentu yang bisa berinteraksi dengan kaum tersebut.
Dipercayai kaum
bunian sangat dekat dengan Kerajaan Sambas, terutama etnis Melayu dan etnis
terdekatnya yaitu etnis Dayak. Mereka bukan tipe makhluk pengganggu yang suka
meneror manusia tapi malah sebaliknya suka membaur dengan alam manusia dalam
kepentingan social dan memberi bantuan.
Pernah terjadi pertikaian etnis di bumi serambi mekah ini yaitu peristiwa berdarah ketupat yang mana melibatkan pribumi ( etnis dayak dan melayu) dengan pendatang (etnis Madura). Di kota Sambas pada saat itu tiba-tiba datang segerombolan orang yang tidak dikenal dari mana datangnya, yang membantu pribumi mengusir etnis pengganggu tanpa sisa.
Hal ini dibuktikan pada hari itu di tepian sungai Sambas telah heboh dengan ramainya anak-anak dan lansia yang berdiam diri ditepi sungai. Ketika ditanya katanya ada kapal besar tengah berlayar menuju ke Keraton Sambas, dan saat itu juga bendera yang melambangkan kemakmuran Negri Sambas itu pun berkibar dengan sendirinya.
Pernah terjadi pertikaian etnis di bumi serambi mekah ini yaitu peristiwa berdarah ketupat yang mana melibatkan pribumi ( etnis dayak dan melayu) dengan pendatang (etnis Madura). Di kota Sambas pada saat itu tiba-tiba datang segerombolan orang yang tidak dikenal dari mana datangnya, yang membantu pribumi mengusir etnis pengganggu tanpa sisa.
Hal ini dibuktikan pada hari itu di tepian sungai Sambas telah heboh dengan ramainya anak-anak dan lansia yang berdiam diri ditepi sungai. Ketika ditanya katanya ada kapal besar tengah berlayar menuju ke Keraton Sambas, dan saat itu juga bendera yang melambangkan kemakmuran Negri Sambas itu pun berkibar dengan sendirinya.
Yaminhudin, S.hut. juga
menjelaskan tentang tata cara kehidupan mereka, makhluk halus Negeri Paloh.
Konon, kehidupan mereka sama seperti manusia dan sangat menjunjung tinggi adat
istiadat leluhur. Menurut pantauan batin Yaminhudin yang langsung berkomunikasi
dengan makhluk halus penghuni negeri gaib tersebut mengatakan, perkembangan
penduduk yang tinggal di negeri itu sangat pesat. Sistem pemerintahannya
berbentuk kerajaan yang dipimpin oleh seorang raja bernama Pangeran Sandi. Sang
Raja memimpin dengan arif dan bijaksana. Kebutuhan rakyatnya selalu tercukupi.
Hal ini terjadi karena Negeri Paloh memiliki kekayaan alam yang berlimpah ruah.
(*)
Suatu ketika di
hutan belantara biasanya menjelang tengah malam hutan yang tadinya sunyi dan
gelap tiba-tiba muncul sebuah kota yang maju dan gedung-gedung tinggi yang
indah yang terang benderang dan banyak penerang, serta tidak ketinggalan bunyi
kendaraan yang meramaikan suasana di luar logika itu. Aneh tapi nyata, itulah
yang saya lontarkan untuk hal ini.
Tapi di Paloh juga ada pantangan / hal yang boleh diboleh dilakukan diantaranya tidak boleh berbicara kotor, membunuh binatang lemah (burung contohnya), bersiul, membakar terasi diantara pergantian sore ke malam, dan masih ada lainnya.
Tapi di Paloh juga ada pantangan / hal yang boleh diboleh dilakukan diantaranya tidak boleh berbicara kotor, membunuh binatang lemah (burung contohnya), bersiul, membakar terasi diantara pergantian sore ke malam, dan masih ada lainnya.
Keluarga saya juga
pernah mengalaminya, di siang itu di Kecamatan Tebas (Sambas) *Sam (nama samarannya, *maaf ya gan) tengah
asyik membakar rumput yang telah di tebas di sekitar lahan sawitnya, keasyikan
menunggu api agar tidak menyebar ke perkebunan lainnya tanpa disadari tiba-tiba
*Sam berada di sebuah kota yang
peradabannya yang sangat maju dan kota yang bersih serta orangnya yang ramah.
Katanya dia berada di tengah lalu lalang orang-orang di pasar. *Sam terus
berjalan karena penasaran dan tidak ada yang peduli dengan keberadaannya di
kota mistis itu. *Sam membaca ayat-ayat suci dan terus berdoa untuk segera
keluar dari alam tersebut. Alhasilnya tanpa disadari *Sam sudah berada di alam
sesungguhnya, sekitar 3 jam berada di dimensi lain itu telah membuatnya percaya
bahwa kaum lelembut itu benar adanya.
Selain itu juga
sebuah kapal yang membawa seorang pengusaha asal Singapore nyasar ke tepian
perairan Paloh, dan tidak sengaja mereka melihat sebuah dermaga bertaraf
internasional yang tidak kalah jauh dengan dermaga / pelabuhan di Negara asalnya.
Mereka pun berlabuh beberapa hari di sana, sambil berdetak kagum melihat sebuah kota yang tertata dengan rapi dan peradaban maju. Itu pertama kalinya mereka melihat dermaga yang berkelas di wilayah laut natuna itu. Ketika mereka sengaja pergi ke dermaga yang pernah di singgahinya ternyata di titik koordinat yang sama mereka hanya menemukan sebuah hutan belantara. Muncullah pertanyaan di kepala mereka, kemana perginya sebuah kota yang maju itu. Sungguh aneh dan sangat aneh tapi itulah yang terjadi.
Mereka pun berlabuh beberapa hari di sana, sambil berdetak kagum melihat sebuah kota yang tertata dengan rapi dan peradaban maju. Itu pertama kalinya mereka melihat dermaga yang berkelas di wilayah laut natuna itu. Ketika mereka sengaja pergi ke dermaga yang pernah di singgahinya ternyata di titik koordinat yang sama mereka hanya menemukan sebuah hutan belantara. Muncullah pertanyaan di kepala mereka, kemana perginya sebuah kota yang maju itu. Sungguh aneh dan sangat aneh tapi itulah yang terjadi.
Pada tahun 70-an
juga pernah terjadi peristiwa memilukan yaitu Peristiwa Bukit Melintang, sebuah
bukit kecil yang berada tidak jauh dari pemukiman. Pesawat milik TNI AU telah
raib beserta awaknya yang tengah melintas di wilayah Paloh itu. Pencarian tahap
demi tahap telah dilakukan tapi hasilnya nihil, diyakini sampai sekarang
pesawat itu menabrak bukit Melintang hingga pesawat beserta awaknya lenyap
begitu saja tanpa menyisakan bangkai pesawat maupun mayat.
Menurut Yaminhudin, S.hut, seorang pemuda asal kecamatan Paloh yang memiliki kekuatan supranatural menembus dan berkomunikasi dengan makhluk halus penghuni Negeri Paloh mengatakan, pesawat itu terbang melintasi jalur yang semestinya tidak dilewati, karena merupakan titik pusat keramaian alam gaib. Itu sebabnya, terjadi proses penarikan yang dilakukan oleh penguasa negeri gaib. Mereka khawatir pesawat tersebut akan mencelakakan penduduknya yang sedang beraktivitas di sana. Korban yang hilang itu tidak mati, tetapi diambil oleh makhluk halus. Sebelum diangkat menjadi penduduk negeri gaib, terlebih dahulu dilakukan tawar-menawar antar korban dan penguasa Negeri Paloh. Tawar-menawar itu memang harus dilakukan, karena setiap manusia yang telah masuk ke dalam negeri itu tidak diizinkan kembali ke alam nyata. Karena apabila kembali mereka akan mati. Setelah terbentuk suatu kesepakatan, para korban harus mengikuti ritual khusus. Agar mereka dapat diterima di tengah masyarakat dan hidup rukun di dalamnya. (*)
Itu hanya beberapa peristiwa nyata yang telah terjadi di Kabupaten Sambas, di luar Kabupaten Sambas juga mempunyai cerita yang sama. Di sebuah perkampungan Dayak di Kabupaten Bengkayang, sebuah kampung telah raib beserta penduduknya. Diantara perbatasan Kaltim-Kalsel-Kalteng tepatnya di Pegunumgan Muller ( Meratus ) juga terdapat kaum bunian yang dipercaya penduduk setempat.
Diluar Kaliantan seperti Palu (Sulawesi) kota misterius Wentira juga tidak kalah mistisnya dengan yang ada di Kalimantan. Menurut opini saya semua ini ada kaitannya dengan hilangnya peradaban maju pada masa itu yakni Atlantis, hal ini juga telah diakui oleh Prof. Arysio Nunes Dos Santos menerbitkan buku yang menggemparkan : "Atlantis he Lost Continents Finally Found". Dimana ditemukannya ? Secara tegas dinyatakannya bahwa lokasi Atlantis yang hilang sejak kira-kira 11.600 tahun yang lalu itu adalah di Indonesia (?!). Selama ini, benua yang dceritakan Plato 2.500 tahun yang lalu itu adalah benua yang dihuni oleh bangsa Atlantis yang memiliki peradaban yang sangat tinggi dengan alamnya yang sangat kaya, yang kemudian hilang tenggelam ke dasar laut oleh bencana banjir dan gempa bumi sebagai hukuman dari yang Maha Kuasa. Kisah Atlantis ini dibahas dari masa ke masa, dan upaya penelusuran terus pula dilakukan guna menemukan sisa-sisa peradaban tinggi yang telah dicapai oleh bangsa Atlantis itu.
Menurut Yaminhudin, S.hut, seorang pemuda asal kecamatan Paloh yang memiliki kekuatan supranatural menembus dan berkomunikasi dengan makhluk halus penghuni Negeri Paloh mengatakan, pesawat itu terbang melintasi jalur yang semestinya tidak dilewati, karena merupakan titik pusat keramaian alam gaib. Itu sebabnya, terjadi proses penarikan yang dilakukan oleh penguasa negeri gaib. Mereka khawatir pesawat tersebut akan mencelakakan penduduknya yang sedang beraktivitas di sana. Korban yang hilang itu tidak mati, tetapi diambil oleh makhluk halus. Sebelum diangkat menjadi penduduk negeri gaib, terlebih dahulu dilakukan tawar-menawar antar korban dan penguasa Negeri Paloh. Tawar-menawar itu memang harus dilakukan, karena setiap manusia yang telah masuk ke dalam negeri itu tidak diizinkan kembali ke alam nyata. Karena apabila kembali mereka akan mati. Setelah terbentuk suatu kesepakatan, para korban harus mengikuti ritual khusus. Agar mereka dapat diterima di tengah masyarakat dan hidup rukun di dalamnya. (*)
Itu hanya beberapa peristiwa nyata yang telah terjadi di Kabupaten Sambas, di luar Kabupaten Sambas juga mempunyai cerita yang sama. Di sebuah perkampungan Dayak di Kabupaten Bengkayang, sebuah kampung telah raib beserta penduduknya. Diantara perbatasan Kaltim-Kalsel-Kalteng tepatnya di Pegunumgan Muller ( Meratus ) juga terdapat kaum bunian yang dipercaya penduduk setempat.
Diluar Kaliantan seperti Palu (Sulawesi) kota misterius Wentira juga tidak kalah mistisnya dengan yang ada di Kalimantan. Menurut opini saya semua ini ada kaitannya dengan hilangnya peradaban maju pada masa itu yakni Atlantis, hal ini juga telah diakui oleh Prof. Arysio Nunes Dos Santos menerbitkan buku yang menggemparkan : "Atlantis he Lost Continents Finally Found". Dimana ditemukannya ? Secara tegas dinyatakannya bahwa lokasi Atlantis yang hilang sejak kira-kira 11.600 tahun yang lalu itu adalah di Indonesia (?!). Selama ini, benua yang dceritakan Plato 2.500 tahun yang lalu itu adalah benua yang dihuni oleh bangsa Atlantis yang memiliki peradaban yang sangat tinggi dengan alamnya yang sangat kaya, yang kemudian hilang tenggelam ke dasar laut oleh bencana banjir dan gempa bumi sebagai hukuman dari yang Maha Kuasa. Kisah Atlantis ini dibahas dari masa ke masa, dan upaya penelusuran terus pula dilakukan guna menemukan sisa-sisa peradaban tinggi yang telah dicapai oleh bangsa Atlantis itu.
nah jadi bentuknya sangat mirip dengan manusia, hanya kalau diterawangan suhu dan yang ketemu sama suhu itu agak pendek, yang terlihat hanya mata dan mulut (hidung agak pesek), tetapi kekuatannya ... hebat... sampai semut matipun bisa bangun, jadi cocok buat pengobatan
untuk buktinya dapat melihat di video
http://www.youtube.com/watch?v=JR5kqbVTFAk
0 komentar